Indahnya Kendari ku

Oleh : Danilo Nicola Manuel
Peserta Lomba Jurnalistik asal SMAN 1 Kendari
Kota Kendari adalah sebuah kotamadya di Sulawesi tenggara sekaligus Ibukota provinsi dari provinsi Sulawesi Tenggara, Kota ini memiliki luas sebesar ± 295,89 km² atau 0,70 % dari luas Provinsi Sulawesi Tenggara dan berletak pada bagian selatan garis khatulistiwa serta berada diantara 3º54’30” - 4º3’11” LS dan 122º23’ - 122º39’ BT
Sejarah dimulai ketika penemu Kota Kendari adalah Vosmaer, yang merupakan seorang penulis dan pembuat peta berkebangsaan Belanda membangun istana raja Suku Tolaki bernama TEBAU di sekitar pelabuhan kendari pada tanggal 9 Mei 1832 dan hingga saat ini, pada tanggal 9 Mei selalu dirayakan menjadi hari jadi kota Kendari.
Kota ini memiliki penduduk berjumlah 440,385 orang pada tahun 2020 dengan mayoritas Suku Tolaki serta suku lainnya. Mata pencaharian penduduk Kota Kendari sangat beragam seperti Pedagang, Nelayan, Petani, Jasa, Karyawan, dll. Masyarakat kota ini diketahui sangatlah pekerja keras dan tekun dalam pekerjaan yang dijalani.
Di kota yang indah ini dan sekitarnya terdapat tempat wisata yang tidak kalah memanjakan mata dengan tempat lain, adapun tempat tujuan wisata tersebut adalah Tugu persatuan, Pulau Bokori, Pantai Toronipa, Pantai Nambo, Teluk Kendari, Kebun Raya Kendari, dll. Tempat tempat wisata tersebut sering dikunjungi wisatawan ataupun penduduk lokal untuk berwisata, piknik, kegiatan resmi, ataupun hanya sekedar singgah untuk ber-selfie. Selain tempat wisata yang memikat hati, ada juga kebudayaan dan makanan khas kota kendari yang bersumber pada budaya Suku Tolaki contohnya Kalo Sara, Tari Lulo, Makanan Sinonggi, Makanan Kabuto, Makanan Kasuami, dll. Selain itu, saat ini sedang terjadi pembangunan besar besaran di kota kendari diantaranya: pembangunan rumah sakit jantung, pembangunan kantor walikota, pembangunan gedung bank Sultra, pembangunan perpustakaan modern, dan pembangunan tempat wisata hiburan Kendari Park.
Masyarakat kota ini terdiri dari banyak orang yang berbeda dari suku, ras, warna kulit, agama dan lainnya. Walaupun begitu masyarakat kota kendari sangat menjunjung tinggi sikap toleransi terhadap satu yang lain, sikap toleransi ini harus kita pelihara sebagai warga negara yang baik terhadap sesama kita agar tidak terjadi perpecahan dan putusnya tali persatuan diantara kita.