Inner Ring Road Kendari: Mengurai Macet, Mengakses Ekonomi

Oleh : Ornalis
Peserta Lomba Jurnalis Kategori Umum
LABRITA.ID - Sebagai episentrum Provinsi Sulawesi Tenggara, mobilitas masyarakat di Kota Kendari dewasa ini tampak kian masif. Terlihat dari arus pergerakan masyarakat dari berbagai tempat dengan segala aktivitas menjadi hal yang lazim setiap hari. Pergerakan massa yang tak berbanding lurus dengan peningkatan akses jalan ini, pada akhirnya menimbulkan masalah. Belakangan efeknya membuat sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan pada jam tertentu.
Pada sore hari, saat jam pulang kantor, mobil dan sepeda motor yang mengular dan jalan dengan perlahan menjadi pemandangan di Bundaran Tank Kendari, Jalan Z.A. Sugianto, Perempatan Pasar Wuawua, serta beberapa titik lain. Tak adanya jalan alternatif membuat masyarakat terpaksa berlama-lama dengan kendaraannya untuk mengantri di sejumlah jalan tersebut. Kondisi ini tentu tak bisa dibiarkan berlarut. Masalah ini mesti mendapat perhatian serius dari pemangku kebijakan, dalam hal ini Pemerintah Kota Kendari.
Dengan visi sebagai kota layak huni berbasis ekologi, informasi, dan teknologi, Pemerintah Kota Kendari sudah cocok menghadirkan Inner Ring Road. Akses jalan dengan total Panjang 4,1 km ini tepat jika menghubungkan tiga akses jalan, yakni H.E.A. Mokodompit, Z.A. Sugianto, Jalan Kali Kadia. Tiga titik jalan inilah yang membuat klakson mobil dan sepeda motor saling bersahutan berulang kali setiap sore hari.
Tertautnya tiga jalan ini, secara kasat mata dapat meminimalisir kemacetan yang kerap terjadi. Terhubungnya jalur ini juga tak hanya sekadar mengurai kepadatan laju kendaraan pada waktu tertentu. Jika menyimak penyampaian Wali Kota Sulkarnain Kadir dan Sekretaris Kota Nahwa Umar dalam sambutannya seperti dikutip sejumlah media saat ground breaking, jalan ini akan melewati sejumlah wilayah baru yang belum memiliki akses jalan. Ini tergambar dengan adanya masing-masing 2 jembatan dengan bentangan 25 dan 90 meter. Artinya sejumlah titik yang selama ini marginal menjadi naik kelas. Harga tanah di sekitarnya akan naik, akses transportasi masyarakat setempat lebih mudah, dan akan tercipta perbaikan serta penataan wilayah. Dalam jangka panjang, akses baru ini tak dapat dipungkiri akan menjadi pendukung menggeliatnya ekonomi kea rah yang positif di Kota Kendari.
Wali Kota Sulkarnain Kadir dan Sekretaris Kota Nahwa Umar dalam sambutannya juga mengatakan, pembuatan jalan baru ini didasari dua hal. Pertama, untuk mengurai macet yang mulai terjadi pada jam tertentu di sejumlah titik Kota Kendari. Kedua, untuk menghidupkan daerah yang memiliki potensi ekonomi, khususnya di sektor perikanan, perdagangan, dan pariwisata. Dari poin kedua, tersirat efek lebih besar bagi masyarakat yang diharapkan Pemerintah Kota Kendari dengan hadirnya Inner Ring Road senilai kurang lebih Rp 220 miliar ini.
Manfaat lain dapat dirasakan dengan hadirnya ruas jalan baru ini tentu memudahkan masyarakat mengakses lebih cepat wilayah yang terhubung tersebut. Misalnya, warga sekitaran Jalan H.E.A. Mokodompit tak perlu memutar jauh untuk mengakses sejumlah titik di wilayah Teluk Kendari, RSUD Kota Kendari, ataupun Kendari Park nantinya. Demikian juga sebaliknya bagi warga dari arah Teluk Kendari yang ingin cepat menjangkau Universitas Halu Oleo tak perlu memutar melewati Jalan A.H. Nasution atau melalui jalur M.T. Haryono, tetapi dapat memotong melalui Inner Ring Road ini.
Wali Kota Sulkarnain Kadir juga menyebut, di beberapa titik jalan baru ini akan dihadirkan 12 lokasi UMKM yang diatur secara klaster. Setiap titik UMKM mendapatkan jatah 2.000 meter persegi lahan. Terobosan ini tentu merupakan angin segar bagi para pelaku UMKM di Kota Kendari. Pelaku UMKM seperti memiliki ruang sendiri di lokasi ini. Mereka semacam mendapat “karpet merah” dengan hadirnya titik UMKM ini. Efek dominonya tentu perputaran ekonomi.
Dekat dengan sejumlah destinasi wisata di sekitar Teluk Kendari menjadi keuntungan tersendiri bagi lokasi UMKM di Inner Ring Road ini. Pelancong maupun warga Kota Kendari tak perlu jauh untuk berbelanja produk UMKM. Dengan belasan titik UMKM yang disiapkan, akan ada banyak pilihan bagi pembeli.
Dengan tersedianya lokasi UMKM secara terpusat, khusus bagi para pelancong yang datang ke Kendari juga tentu akan memiliki alasan berlama-lama karena memiliki banyak pilihan untuk berbelanja. Jalan dua jalur ini juga didesain sebagai lokasi olahraga ringan dan melepas penat warga Kota Kendari. Tentu semacam suasana yang ideal bagi para pelaku UMKM dengan banyaknya orang akan berlalu lalang.
Posisi jalan ini juga tentu menggiurkan para investor untuk memasukkan modalnya. Hal ini diakui Wali Kota Sulkarnain Kadir saat ground breaking jalan selebar 30 meter ini. Ia menyebut, sejumlah investor dari berbagai sektor sudah bersiap menggelontorkan dananya begitu akses jalan ini terhubung.
Masuknya investasi ini, tentu berefek juga dengan hadirnya lapangan kerja baru bagi warga Kota Kendari. Misal, dengan hadirnya perhotelan di wilayah ini, serapan tenaga kerja tentu bukan berbilang satuan atau belasan. Namun, kebutuhan untuk layanan yang demikian bisa menyentuh angka ratusan. Lain lagi jika sejumlah sajian kuliner ataupun warung kopi muncul di lokasi ini. Tentu hadirnya jenis usaha tersebut juga membutuhkan tenaga kerja.
Hadirnya sejumlah infrastruktur ini, dapat langsung dinikmati bagi mereka yang menyiapkan bahan baku pembangunan. Bahan material dan pendukung lainya, tentu akan mengambil di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya. Begitu pula ketika akses jalan ini terhubung, sejumlah usaha yang telah beroperasi tentunya secara berkesinambungan bakal menyerap berbagai bahan baku lokal untuk keperluan produksi. Sejumlah produk khas Sulawesi Tenggara secara umum, tentunya diserap dari Kota Kendari dan sekitarnya.
Akumulasi dari aktivitas tersebut tentunya akan bermuara pada sumber PAD baru bagi Kota Kendari. Selain itu, bergeraknya ekonomi ke arah yang positif tentu akan berefek pada peningkatan taraf hidup masyarakat karena geliat ekonomi yang juga berdampak langsung kepada mereka.